Pengantar Algoritma Dan Program (Apakah Itu Algoritma ?)
BAB I
PENGANTAR ALGORITMA DAN PROGRAM
1.1. Apakah Itu
Algoritma
Ditinjau dari asal-usul
katanya, kata Algoritma sendiri mempunyai sejarah yang aneh. Orang hanya
menemukan kata algorism yang berarti proses menghitung dengan angka arab. Anda
dikatakan algorist jika Anda menghitung menggunakan angka arab. Para ahli
bahasa berusaha menemukan asal kata ini
namun hasilnya kurang memuaskan. Akhirnya para ahli sejarah matematika menemukan asal
kata tersebut yang berasal
dari nama penulis buku arab yang
terkenal yaitu Abu Ja’far Muhammad Ibnu
Musa Al-Khuwarizmi. Al-Khuwarizmi dibaca orang barat menjadi Algorism. Al-Khuwarizmi menulis buku yang
berjudul Kitab Al Jabar Wal-Muqabala yang artinya “Buku pemugaran dan
pengurangan” (The book of restoration
and reduction). Dari judul buku itu kita juga memperoleh akar kata “Aljabar” (Algebra). Perubahan kata dari
algorism menjadi algorithm muncul karena
kata algorism sering dikelirukan dengan arithmetic, sehingga akhiran –sm
berubah menjadi –thm. Karena
perhitungan dengan angka Arab sudah
menjadi hal yang biasa, maka lambat laun kata algorithm berangsur-angsur dipakai sebagai metode
perhitungan (komputasi) secara umum,
sehingga kehilangan makna kata aslinya. Dalam bahasa Indonesia, kata algorithm diserap menjadi algoritma.
1.1.1. Definisi
Algoritma
“Algoritma adalah urutan
langkah-langkah logis penyelesaian masalah
yang disusun secara sistematis dan
logis”. Kata logis merupakan kata kunci
dalam algoritma. Langkah-langkah
dalam algoritma harus logis dan harus
dapat ditentukan bernilai salah atau
benar.
Dalam beberapa konteks,
algoritma adalah spesifikasi urutan langkah untuk melakukan pekerjaan tertentu.
Pertimbangan dalam pemilihan algoritma adalah, pertama, algoritma haruslah
benar. Artinya algoritma akan memberikan keluaran yang dikehendaki dari
sejumlah masukan yang diberikan. Tidak peduli sebagus apapun algoritma, kalau
memberikan keluaran yang salah, pastilah
algoritma tersebut bukanlah algoritma yang baik.
Pertimbangan kedua yang
harus diperhatikan adalah kita harus mengetahui seberapa baik hasil yang dicapai
oleh algoritma tersebut. Hal ini penting terutama pada algoritma untuk
menyelesaikan masalah yang memerlukan aproksimasi hasil (hasil yang hanya berupa pendekatan). Algoritma yang baik harus
mampu memberikan hasil yang sedekat mungkin dengan nilai yang sebenarnya.
Ketiga adalah efisiensi
algoritma. Efisiensi algoritma dapat ditinjau dari 2 hal yaitu efisiensi waktu
dan memori. Meskipun algoritma memberikan keluaran yang benar (paling
mendekati), tetapi jika kita harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan
keluarannya, algoritma tersebut biasanya tidak akan dipakai, setiap orang
menginginkan keluaran yang cepat. Begitu juga dengan memori, semakin besar
memori yang terpakai maka semakin buruklah algoritma tersebut.
1.1.2. Beda Algoritma
dan Program
Program adalah kumpulan pernyataan
komputer, sedangkan metode dan tahapan sistematis dalam program
adalah algoritma. Program ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman. Jadi
bisa disebut bahwa program adalah suatu implementasi dari bahasa pemrograman.
Beberapa pakar memberi formula bahwa:
Program = Algoritma + Bahasa (Struktur
Data)
Bagaimanapun juga struktur data dan algoritma berhubungan sangat erat pada sebuah program. Algoritma yang
baik tanpa pemilihan struktur data yang tepat akan membuat program
menjadi kurang baik, demikian juga sebaliknya.
Pembuatan algoritma mempunyai banyak
keuntungan di antaranya:
1.
Pembuatan atau penulisan algoritma tidak tergantung pada bahasa pemrograman manapun, artinya
penulisan algoritma independen dari bahasa pemrograman dan komputer yang
melaksanakannya.
2.
Notasi algoritma dapat diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa pemrograman.
3.
Apapun bahasa pemrogramannya,
output yang akan dikeluarkan sama
karena algoritmanya sama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam membuat algoritma:
1. Teks algoritma
berisi deskripsi langkah-langkah penyelesaian masalah. Deskripsi tersebut dapat
ditulis dalam notasi apapun asalkan mudahdimengerti dan dipahami.
2. Tidak ada notasi
yang baku dalam penulisan teks algoritma seperti notasi bahasa pemrograman.
Notasi yang digunakan dalam menulis algoritma disebut notasi algoritmik.
3. Setiap orang
dapat membuat aturan penulisan dan
notasi algoritmik sendiri. Hal ini dikarenakan teks algoritma tidak sama dengan teks program.
Namun, supaya notasi algoritmik mudah ditranslasikan kedalam notasi bahasa
pemrograman tertentu, maka sebaiknya notasi algoritmik tersebut
berkorespondensi dengan notasi bahasa pemrograman secara umum.
4. Notasi
algoritmik bukan notasi bahasa pemrograman, karena itu pseudocode dalam notasi
algoritmik tidak dapat dijalankan oleh komputer. Agar dapat dijalankan oleh
komputer, pseudocode dalam notasi algoritmik harus ditranslasikan atau
diterjemahkan ke dalam notasi bahasa pemrograman yang dipilih. Perlu diingat
bahwa orang yang menulis program sangat terikat dalam aturan tata bahasanya dan
spesifikasi mesin yang menjalannya.
5. Algoritma
sebenarnya digunakan untuk membantu kita
dalam mengkonversikan suatu permasalahan ke dalam bahasa pemrograman.
6. Algoritma
merupakan hasil pemikiran konseptual, supaya dapat dilaksanakan oleh komputer,
algoritma harus ditranslasikan ke dalam notasi bahasa pemrograman. Ada beberapa
hal yang harus diperhatikan pada translasi tersebut, yaitu:
a. Pendeklarasian
variabel
Untuk mengetahui dibutuhkannya
pendeklarasian variabel dalam penggunaan bahasa pemrograman apabila tidak semua bahasa pemrograman membutuhkannya.
b. Pemilihan tipe
data
Apabila bahasa pemrograman yang akan
digunakan membutuhkan pendeklarasian variabel maka perlu
hal ini dipertimbangkan pada saat pemilihan tipe data.
c. Pemakaian
instruksi-instruksi
Beberapa instruksi mempunyai kegunaan
yang sama tetapi masing- masing memiliki kelebihan dan
kekurangan yang berbeda.
d. Aturan sintaksis
Pada saat menuliskan program kita
terikat dengan aturan sintaksis dalam bahasa pemrograman yang akan
digunakan.
e. Tampilan hasil
Pada saat membuat algoritma kita
tidak memikirkan tampilan hasil yang akan disajikan. Hal-hal teknis
ini diperhatikan ketika mengkonversikannya menjadi program.
f. Cara
pengoperasian compiler atau interpreter
Bahasa pemrograman yang digunakan
termasuk dalam kelompok compiler atau interpreter.
1.1.3. Algoritma Merupakan Jantung Ilmu Informatika
Algoritma adalah jantung
ilmu komputer atau informatika. Banyak cabang ilmu komputer yang mengarah ke
dalam terminologi algoritma. Namun, jangan beranggapan algoritma selalu identik
dengan ilmu komputer saja. Dalam kehidupan sehari-hari pun banyak terdapat
proses yang dinyatakan dalam suatu algoritma. Cara-cara membuat kue atau
masakan yang dinyatakan dalam suatu resep juga dapat disebut sebagai algoritma.
Pada setiap resep selalu ada urutan langkah-langkah membuat masakan. Bila
langkah-langkahnya tidak logis, tidak dapat dihasilkan masakan yang diinginkan.
Ibu-ibu yang mencoba suatu resep masakan akan membaca satu per satu
langkah-langkah pembuatannya lalu ia mengerjakan proses sesuai yang ia baca.
Secara umum, pihak (benda) yang mengerjakan proses disebut pemroses
(processor). Pemroses tersebut dapat berupa manusia, komputer, robot atau
alat-alat elektronik lainnya. Pemroses melakukan suatu proses dengan
melaksanakan atau “mengeksekusi” algoritma yang menjabarkan proses tersebut.
Algoritma adalah
deskripsi dari suatu pola tingkah laku yang dinyatakan secara primitif yaitu aksi-aksi yang
didefenisikan sebelumnya dan diberi nama, dan diasumsikan sebelumnya bahwa
aksi-aksi tersebut dapat kerjakan sehingga dapat menyebabkan kejadian.
Melaksanakan algoritma berarti
mengerjakan langkah-langkah di dalam algoritma tersebut. Pemroses
mengerjakan proses sesuai dengan algoritma yang diberikan kepadanya. Juru masak membuat kue berdasarkan resep yang diberikan kepadanya, pianis
memainkan lagu berdasarkan papan not balok. Karena itu suatu algoritma
harus dinyatakan dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemroses. Jadi
suatu pemroses harus:
1. Mengerti setiap langkah dalam
algoritma.
2. Mengerjakan operasi yang
bersesuaian dengan langkah tersebut.
Tabel 1.1. Contoh-Contoh Algoritma
dalam Kehidupan Sehari-hari
No
|
Proses
|
Algoritma
|
Contoh Langkah dalam
Algoritma
|
1
|
Membuat kue
|
Resep kue
|
Masukkan telur ke dalam
wajan, kocok sampa
mengembang
|
2
|
Membuat pakaian
|
Pola pakaian
|
Gunting kain dari pinggir
kiri bawah ke arah kanan
sejauh 5 cm
|
3
|
Merakit mobil
|
Panduan
merakit
|
Sambungkan kompone
A dengan komponen B
|
4
|
Kegiatan sehari-hari
|
Jadwal harian
|
Pukul 06.00: mandi pagi,
pukul 07.00: berangkat
kuliah
|
5
|
Mengisi voucer HP
|
Panduan
pengisian
|
Tekan 888, masukkan
nomor voucer
|
BAB II
PENGENALAN PASCAL
A. Pengenalan Pascal
Bahasa PASCAL pertam kali dikembangkan pada awal
tahun 70-an oleh NICLAUS WIRTH di Technical University, Zurich-Swiss. Nama
PASCAL diambil dari nama seorang ahli matematika bangsa Perancis, yaitu BLAISE
PASCAL yang telah berjasa menemukan alat hitung mekanis pertama di dunia pada
abad ke-17. Bahasa pemrograman ini termasuk kategori “High Level Language”.
Instruksi-instruksi yang digunakan dalam bahasa pemrograman ini sangat
sistematis dan terstruktur.
Pada awalnya bahasa pemrograman Pascal diperkenalkan
dengan tujuan untuk menjelaskan masalah pemrograman komputer lagi mahasiswa
yang belajar pemrograman komputer. Ternyata dalam waktu singka, bahas
pemrograman ini menjadi salah satu bahasa yang sangat populer dikalangan
universitas, sehingga menjadi julukan sebagai bahasa universitas. Keunggulan
basa ini terletak pada kemudahannya untuk dipelajari dan adanya dukungan
fungsi-fungsi matematika yang sangat lengkap.
B. Struktur
Program Pascal
Struktur dari suatu perogram
Pascal terdiri dari sebuah judul program, bagian deklarasi dan bagian
pernyataan (statement). Judul program sifatnya adalah optional, dan bila
ditulis, harus terletak pada wal dari program dan diakhiri dengan titik koma.
Bagian deklarasi digunakan bila di dalam program digunakan pengenal
(identifier). Kalau suatu program menggunakan identifier, Pascal menuntut
supaya identirier tersebut diperkenalkan terlebih dahulu sebelum digunakan,
yaitu dideklarasikan terlebih dahulu pada bagian ini.
Struktur Minimal Program
begin
Statement;
end.
(* Judul Program *)
Program Nama_Program;
(penjelasan tentang program, yang berisi uraian singkat mengenai apa
yang dilakukan program)
(* Bagian Deklarasi *)
Uses
(semua unit yang digunakan didefinisikan disini)
Label
(semua label yang digunakan didefinisikan disini)
Const
(semua nama konstanta dan harganya didefinisikan disini)
Type
(semua nama tipe bentukan didefinisikan disini)
Var
(semua nama variabaelgrobal ditulis disini)
(Deklarasi prosedur dan fungsi ditulis disini)
(* Bagian Deskripsi / Statement *)
begin
Statement1;
Statement2;
...
Statement;
(semua instruksi program dituliskan disini)
end.
|
Beberapa aturan dalama program Pascal :
- Akhir sebuah program Pascal
ditandai dengan tanda baca titik (.) setelah END yang akhir.
- Tanda titik koma (;) merupakan
pemisah antar instruksi satu dengan lainnya.
- Beberapa statement boleh
ditulis menjadi satu baris dipisahkan dengan tanda baca titik koma (;).
- Baris kometar diletakkan
diantara tanda (* dan *) atau diantara tanda { dan } sehingga setiap kali program
dijalankan, maka seluruh teks yang berada dalam tanda tersebut tidak akan
dibaca atau dikompilasi.
C. Komponen Dasar Program Pascal
Pola susun bahasa Pascal
dibentuk dengan menggunakan komponen bahasa pemrograman yang umum, yaiut :
1. Simbol Dasar
Simbol dasar terdiri atas :
a. Simbol huruf, yaitu huruf A
sampai dengan Z atau a sampai dengan z. (huruf besar dan kecil).
b. Simbol angka atau digit yaitu
: 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9.
c. Simbol khusus, yaitu + - * / ;
:= , ‘ = < > <= <> : {} () []
2. Reserved Word (kata pasti)
Reserved word adalah suatu
kata yang sudah mempunyai arti khusus atau ‘kata kuci’ dan harus digunakan
sebagaimana yang telah ditentukan kegunaannya oleh bahasa Pascal. Reserved word
ini tidak dapat dipergunakan sebagai identifier.
Contoh beberapa reserved word
yang telah didefinisikanoleh bahasa Pascal antara lain :
AND ELSE LABEL REPEAT
ARRAY END MOD SET
BEGIN FILE NOT THEN
CASE FOR OF TYPE
CONST FUNCTION OR UNTIL
DIV GOTO PROCEDURE VAR
DO IF PROGRAM WHILE
DOWNTO IN RECORD WITH
3. Identifier (sebutan/pengenal)
Identifier merupakan sebuah kata yang diberikan
oleh programer dan digunakan sebagai nama atau sebutan terhadap sesuatu didalam
program. Pemakai dapat mendefinisikan sendiri suatu nama sebagai identifier.
Identifier dapat digunankan untuk menyatakan nama suatu : program, konstanta,
variable, procedure, fungsi, label, tipe bentukan, objek, dan hal lain yang
dideklarasikan oleh pemrogram.
Identifier ini bebas, tetapi dengan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Terdiri dari gabungan huruf
dan angka dengan karakter pertama harus berupa huruf. Huruf besar dan huruf
kecil dianggap sama.
b. Tidak boleh mengandung blank.
c. Tidak boleh berupa reserved
word atau kata kuci dalam Pascal.
d. Tidak boleh mengandung
simbol-simbol khusus, kecuali garis bawah.
e. Panjangnya bebas, tetapi hanya
63 karakter pertama yang dianggap signifikan.
D. Perintah Write dan Writeln
Struktur umum :
write(parameter); writeln(parameter);
Perintah write dan writeln mempunyai kegunaan yang
sama yaitu menuliskan parameter ke layar. Perbedaannya hanya pada pemindahan
posisi kursor setelah penulisan. Perintah writeln yag merupakan kependakan dari
write line, setelah menulis parameter-nya di layar, maka kursor penulisan akan
langsung pindah ke baris di bawahnya sehingga hasil yang dicetak berikutnya
akan ditampilkan pada baris yang berbeda.
Perintah write
hanya menulikan parameter-nya saja, tanpa pindah baris sehingga tampilan
berikutnya akan disambung dalam baris yang sama.
Program 1.2 Program
menjumlahkan dua buah bilangan yang sudah terdefinisi dan menampilkan hasilnya
di layar
Program Penjumlahan;
Uses
crt; {unit yang harus disertakan jika ingin
menambahkan perintah clrscr}
begin
clrscr; {perintah untuk membersihkan layar}
writeln('Penjumlahan dua bilangan');
write('6+4'); {angka berupa string, dianggap
huruf}
write(' = ');
write(6+4); {angka berupa numeric, dianggap
perhitungan}
readln;
end.
|
Tampilan Pada Layar :
Penjumlahan dua bilangan
6+4 = 10
|
E. Program
Program
Identitas
1. Listing
Program Identitas;
Uses
crt;
begin
clrscr;
writeln('Nama : Sena Pratama');
writeln('Usia : 18 tahun');
writeln('Alamat : Banjar');
readln;
end.
|
2. Analisis
Program
tersebut ialah program identitas yang menampilkan nama, usia dan alamat.
Program ini terdiri dari judul program, bagian deklarasi dan bagian deskripsi/
statement.
3. Klasifikasi
Bahasa Pemrograman
Sampai saat ini terdapat puluhan bahasa pemrograman. Kita dapat menyebutkan
antara lain bahasa rakitan (assemblly), Fortron, Ada, PL/I, Algol, Pascal, C, C++, Basic, Prolog.
Bahasa-bahasa simulasi seperti CSMP, Simscript, GPSS, Dinamo dan
banyak lagi. Belakangan juga muncul bahasa pemrograman baru seperti Perl dan Java.
Berdasarkan terapannya, bahasa
pemrograman digolangkan atas :
- Bahasa Pemrograman Bertujuan Khusus. Yang termasuk kelompok ini adalah
Cobol (untuk terapan bisnis dan administrasi), Fortran (terapan komputasi
ilmiah), Prolog (terapan kecerdasan buatan), dan sebagainya.
- Bahasa Pemrograman Bertujuan Umum. Dapat digunakan untuk berbagai
aplikasi. Termasuk dalam kelompok ini adalah Pascal, Basic, dan C.
Bahasa-bahasa bertujuan tidak berarti tidak bisa digunakan untuk aplikasi
lain. Cobol misalnya dapat digunakan untuk terpan ilmiah.
Langkah-langkah sistematis
pembuatan program, sebagai berikut :
4.1. Mendefinisikan
permasalahan
4.2. Membuat rumusan
untuk pemecahan masalah
4.3. Implementasi
4.4. Menguji coba
dan membuat dokumentasi
Langkah-langkahnya :
7.1. Bukalah
Software Turbo Pascal for Windows 1.5 (TPW 1.5).
7.2. Pilih
File à New, kemudian tulis Source
Code program Pascal.
Source Code Pascal dapat ditulis pada jendela kerja baru atau text editor
Pascal dengan nama file noname00.
7.3. Compile
file dengan (ALT + F9 atau pilih sub menu Compile).
Compile file dijalankan untuk mengecek Source Code apakah sudah memenuhi aturan
penulisan Source Code atau kesalahan syntax. Sedangkan untuk mengubah Source
Code menjadi sebuah program, kita gunakan build yang terdapat di Compile à
Build. Setelah Source Code tercompile, terbentuklah sebuah file dengan ekstensi
”.exe” yang sudah merupakan sebuah program executable.
7.4. Jalankan
program dengan (CRTL + F9 atau pilih sub menu Run).
Setelah kita compile file yang berisi source code, maka sebagai hasil kompilasi
tersebut kita akan mendapatkan suatu file yang bisa dijalankan (executable
file). Menjalankan program yang kita buat berarti menjalankan file hasil
proses kompilasi tersebut.
7.5. Untuk
menyimpan pilih sub menu File à Save As.
Dalam melakukan penyimpanan,
kita dapat memilih di direktori mana kita menyimpan file ”.pas atau ”.exe yang
kita kerjakan, setelah memilih direktorinya kita dapat merubah nama file yang
ingin kita simpan, dengan cara catatan di belakang nama file harus selalu
dicantumkan ekstensinya (‘.pas).
Comments
Post a Comment